Literacy, selflove, self-development

Rabu, 25 September 2019

Curhatan Jomblo Part 1




CURHATAN JOMBLO PART 1 - CURHAT #1
 
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Jofisa ….

Ha-ha-ha … maaf dipanggil Jofisa karena terinspirasi dari sapaan teman kepada saya tadi siang.
Dia bilang “Assalamualaikum, Jofisa”.
Wajar, kan, kalau saya nanya, “Apaan, tuh, Jofisa?”
Terus dia jawab Jofisa itu Jomblo Fi Sabilillah. GUBBBRRRAAKKK! Ha-ha-ha.

Ya, enggak apa-apa lah, ya, biar kita kita yang ngerasa jomblo jadi sadar bahwa kita memang masih jooommmsss ….

Oh, my God. But it’s oke. Sadari dulu bahwa dirimu, yang baca blog ini, emang masih jomblo juga, ya. Ha-ha-ha.

Nah, kemarin saya dan teman-teman tenggelam dalam suatu perbincangan konyol tentang jodoh. Biasalah, mereka itu selalu membercandai hal-hal yang berbau soal perjodohan ini (maklum … para Jofisa). Celetuklah salah satu teman saya, “Makanya, kalau mau dapat jodoh, perbaiki hati kamu dulu!”

Entah kenapa, ada hal yang saya rasa kurang nyaman diterima dan didengar di telinga. Saya enggak tahu, apa karena saya yang terlalu sensitif atau memang saat itu kondisi hati saya agak kurang nyaman. Soalnya, saya jadi berpikir, emang kalau orang yang menikah itu harus orang yang sudah baik hatinya? Berarti orang yang belum menikah itu belum baik sehingga Allah belum ngasih dia jodoh? Lalu, apa jadinya mereka yang berusia 40 tahun lebih, tapi belum menemukan jodohnya pula? Apa selama 40 tahun itu dia masih dibilang belum baik juga? Hmmm … kayaknya enggak gitu, deh. Bahkan, belum tentu yang sudah menikah itu pun bisa dikatakan bahwa dia sudah baik.

Menikah itu adalah perihal sudah atau belum dikehendakinya seseorang oleh Allah untuk menikah. Bukan karena seseorang yang belum mendapatkan jodoh itu belum baik. Bahkan, bisa saja kejombloan itu adalah salah satu bentuk ujian dari Allah. Mungkin dengan kejombloan itu, Allah tahu bahwa seseorang akan jauh lebih dekat dengan-Nya dibandingkan dengan jika dia mendapatkan jodoh lebih dulu. Tidak ada yang lebih baik dari pada kehendak Allah yang menginginkan hamba-Nya selalu dalam kebaikan. Allah enggak pernah ridha hamba-Nya jatuh ke dalam jurang. Dia selalu punya cara agar hamba-Nya aman dan selamat.

Menikah itu bukan perkara siap atau tidak siap. Karena kadang orang yang mengaku siap menikah, tapi kenyataannya dia belum dikehendaki Allah untuk bertemu jodohnya. Ada juga orang yang mengaku belum siap menikah, tapi dikehendaki Allah untuk bertemu jodohnya lebih dulu. Ya, Allah menghadirkan jodoh sesuai kehendak-Nya saja karena Dia tahu kapan seseorang tepat untuk bertemu dengan jodohnya. Allah tahu kapan seseorang sudah sangat butuh untuk bertemu dengan jodohnya. Bisa saja kita yang mengaku belum merasa butuh, tapi keadaan kita atau keadaan keluarga kitalah yang mengharuskan kita pada akhirnya menikah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui tentang hal itu.

Bersambung ....

by Riska Rose
25.09.2019
Cinambo


Instagram:
Temen Curhatan
Temen Baca
Karya Rose

Tiktok:
@roseriska.id

Youtube:
Riska Rose Channel
0

0 komentar:

Posting Komentar