Literacy, selflove, self-development

Rabu, 25 September 2019

Curhatan Jomblo Part 2




CURHATAN JOMBLO PART 2 - CURHAT #1
 
Teman-teman Jofisa enggak usah terlalu khawatir, ya, dengan keadaan seperti itu. Karena insya Allah kita semua akan dipertemukan dengan jodohnya masing-masing, baik di dunia maupun di akhirat---tentu kalau di akhiratnya kita selamat. Siapa yang bisa menjamin diri kita selamat di dunia dan akhirat kalau bukan diri kita sendiri. Terutama sekali di akhirat, siapa yang mampu mengukur diri bahwa seberapa pantas atau tidak pantaskah kita selamat di akhirat kalau bukan diri kita sendiri. Kita dengan akal yang diberikan Allah seharusnya sudah paham betul batasan-batasan antara benar dan salah; antara mana yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.

Kini, justru yang harus lebih diperhatikan adalah saat bertemu dengan kematian. Bisa saja berjodoh dengan kematian itu lebih dekat daripada berjodoh dengan lawan jenis kita. Bayangkan, saat kita sudah bela-belaan menghabiskan banyak waktu dan cara agar bisa berjodoh dengan si dia. Sedangkan, takdir jodoh yang paling dekat dengan diri kita itu adalah kematian. Sudah samakah usaha dan waktu yang kita pergunakan untuk mendapatkan kematian yang baik itu layaknya usaha dan waktu yang kita habiskan untuk mendapatkan si dia yang baik?

Lalu, apa yang sekarang harus dilakukan oleh para Jofisa, ya? Nah, mungkin ungkapan “makanya harus perbaiki hati dulu”, tuh, adalah bagaimana kita perbaiki hati agar senantiasa menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Ini yang lebih pas daripada kita harus memperbaiki hati agar mendapatkan jodoh semata. Takutnya, malah jadi salah fokus, Gais. Harusnya, Allah yang paling diutamakan, ini malah jodoh. Makanya, banyak, tuh, kejadian atau fenomena bunuh diri karena diputusin pacar; istri bakar suami; ibu menyakiti anaknya; dsb. Itu karena selama ini kita “SALAH FOKUS”.

Coba, deh, kalau fokus dan tujuan kita alihkan kepada Allah. Segala yang kita lakukan itu benar-benar tujuannya hanya untuk mendapatkan ridha Allah. Pasti semuanya akan jauh lebih indah. Saat kita mampu atau tidak mampu, saat kita bisa atau tidak bisa, saat kita bahagia atau kecewa terhadap sesuatu apa pun itu, kalau niat dan tujuan dasarnya adalah karena Allah, pasti hidup kita akan selalu tenang karena kita yakin, ada Allah yang selalu memberikan solusi di setiap masalah yang dihadapi. Pun saat kita belum dapat jodoh atau sudah dapat jodoh, hidup akan tetap terasa tenang karena kita punya Allah.


by Riska Rose
25.09.2019
Cinambo


Instagram:
Temen Curhatan
Temen Baca
Karya Rose

Tiktok:
@roseriska.id

Youtube:
Riska Rose Channel
0

Curhatan Jomblo Part 1




CURHATAN JOMBLO PART 1 - CURHAT #1
 
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Jofisa ….

Ha-ha-ha … maaf dipanggil Jofisa karena terinspirasi dari sapaan teman kepada saya tadi siang.
Dia bilang “Assalamualaikum, Jofisa”.
Wajar, kan, kalau saya nanya, “Apaan, tuh, Jofisa?”
Terus dia jawab Jofisa itu Jomblo Fi Sabilillah. GUBBBRRRAAKKK! Ha-ha-ha.

Ya, enggak apa-apa lah, ya, biar kita kita yang ngerasa jomblo jadi sadar bahwa kita memang masih jooommmsss ….

Oh, my God. But it’s oke. Sadari dulu bahwa dirimu, yang baca blog ini, emang masih jomblo juga, ya. Ha-ha-ha.

Nah, kemarin saya dan teman-teman tenggelam dalam suatu perbincangan konyol tentang jodoh. Biasalah, mereka itu selalu membercandai hal-hal yang berbau soal perjodohan ini (maklum … para Jofisa). Celetuklah salah satu teman saya, “Makanya, kalau mau dapat jodoh, perbaiki hati kamu dulu!”

Entah kenapa, ada hal yang saya rasa kurang nyaman diterima dan didengar di telinga. Saya enggak tahu, apa karena saya yang terlalu sensitif atau memang saat itu kondisi hati saya agak kurang nyaman. Soalnya, saya jadi berpikir, emang kalau orang yang menikah itu harus orang yang sudah baik hatinya? Berarti orang yang belum menikah itu belum baik sehingga Allah belum ngasih dia jodoh? Lalu, apa jadinya mereka yang berusia 40 tahun lebih, tapi belum menemukan jodohnya pula? Apa selama 40 tahun itu dia masih dibilang belum baik juga? Hmmm … kayaknya enggak gitu, deh. Bahkan, belum tentu yang sudah menikah itu pun bisa dikatakan bahwa dia sudah baik.

Menikah itu adalah perihal sudah atau belum dikehendakinya seseorang oleh Allah untuk menikah. Bukan karena seseorang yang belum mendapatkan jodoh itu belum baik. Bahkan, bisa saja kejombloan itu adalah salah satu bentuk ujian dari Allah. Mungkin dengan kejombloan itu, Allah tahu bahwa seseorang akan jauh lebih dekat dengan-Nya dibandingkan dengan jika dia mendapatkan jodoh lebih dulu. Tidak ada yang lebih baik dari pada kehendak Allah yang menginginkan hamba-Nya selalu dalam kebaikan. Allah enggak pernah ridha hamba-Nya jatuh ke dalam jurang. Dia selalu punya cara agar hamba-Nya aman dan selamat.

Menikah itu bukan perkara siap atau tidak siap. Karena kadang orang yang mengaku siap menikah, tapi kenyataannya dia belum dikehendaki Allah untuk bertemu jodohnya. Ada juga orang yang mengaku belum siap menikah, tapi dikehendaki Allah untuk bertemu jodohnya lebih dulu. Ya, Allah menghadirkan jodoh sesuai kehendak-Nya saja karena Dia tahu kapan seseorang tepat untuk bertemu dengan jodohnya. Allah tahu kapan seseorang sudah sangat butuh untuk bertemu dengan jodohnya. Bisa saja kita yang mengaku belum merasa butuh, tapi keadaan kita atau keadaan keluarga kitalah yang mengharuskan kita pada akhirnya menikah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui tentang hal itu.

Bersambung ....

by Riska Rose
25.09.2019
Cinambo


Instagram:
Temen Curhatan
Temen Baca
Karya Rose

Tiktok:
@roseriska.id

Youtube:
Riska Rose Channel
0